Kebutuhan penggunaan jasa Hot Dip Galvanis (HDG) oleh perusahaan kontraktor ataupun supplier semakin hari semakin meningkat. Seiring peningkatan kebutuhan jasa itu sendiri maka perusahaan penyedia layanan jasa Hot Dip Galvanis juga semakin banyak khususnya di daerah Jakarta dan kota-kota satelite termasuk daerah-daerah penyangga di sekitar Jakarta.
Ada beberapa perusahaan jasa Hot Dip Galvanis yang mungkin sudah cukup terkenal dikalangan kontraktor Indonesia,mungkin beberapa ini telah Anda kenal :
- BAPI (cakung)
- GALVINDO
- Mitra Kaya Galvanis (cibitung)
- Mekar Jaya Abadi (tangerang)
- Jasa Tama Galvanis (cikarang)
- Citra Galvanizing Indonesia (bekasi)
- Galvindo Ampuh (kapuk kamal)
- Galvindo Intiselaras (tangerang)
- Zinkpower Austrindo (serpong)
Nah mungkin beberapa daftar perusahaan ini dapat dijadikan referensi kita bersama
nice job dech buat semua
Pelapisan secara Hot Dip Galvanizing (pelapisan secara celup panas) adalah
suatu proses pelapisan dimana logam pelapisnya dipanaskan terlebih
dahulu hingga mencair, kemudian logam yang akan dilapisi yang biasa
disebut logam dasar dicelupkan ke dalam bak galvaniz yang telah berisi
seng cair tadi, sehingga dalam beberapa saat logam tersebut akan
terlapisi oleh lapisan berupa lapisan paduan antara logam pelapis (seng)
dengan logam dasar dalam bentuk ikatan metalurgi yang kuat dan tersusun
secara berlapis-lapis yang disebut fasa. Pelapisan dengan metode Hot
Dip Galvanizing sering juga disebut dengan proses pelapisan logam dengan
logam lain yang lebih anodik sesuai dengan deret galvanik.
Proses pelapisan dengan metode Hot Dip Galvanizing dapat dibagi menjadi tiga tahap proses, yaitu:
1. Tahap persiapan (pre treatment)
Tahap
persiapan berfungsi untuk menghilangkan asam atau basa yang merupakan
bahan pengotor yang menempel pada spesimen, hal ini dimaksudkan agar
diperoleh kondisi permukaan yang bersih dan diperoleh hasil lapisan yang
baik. Proses pembersihan permukaan yang akan dilapisi dapat dilakukan
sesuai dengan jenis pengotor yang menempel pada permukaan spesimen,
namun proses pembersihan ini dapat dikelompokkan menjadi dua yaitu:
a. Proses pembersihan secara fisik (mekanik)
Pembersihan
secara fisik dapat berupa pengamplasan dengan menggunakan mesin
gerinda, yang meliputi menghaluskan permukaan yang tidak rata dan
penghilangan goresan-goresan serta beram-beram yang
menempel pada permukaan spesimen.
b. Proses pembersihan secara kimiawi
Proses
pembersihan secara kimiawi merupakan proses pembersihan pengotor yang
menempel pada permukaan spesimen dengan menggunakan bahan-bahan kimia.
Proses pembersihan ini meliputi:
(1) Degreasing
Proses degreasing
merupakan proses yang bertujuan untuk menghilangkan kotoran, minyak,
lemak, cat dan kotoran padat lainnya yang menempel pada permukaan
spesimen. Proses pembersihan dilakukan dengan menggunakan larutan NaOH
(soda kaustik) dengan konsentrasi 5% – 10% pada suhu 70oC – 90oC selama
kurang lebih 10 menit.
(2) Rinsing I
Proses rinsing I bertujuan
untuk membersihkan soda kaustik pada proses degreasing yang masih
menempel pada permukaan spesimen dalam dengan menggunakan air bersih
pada temperatur kamar.
(3) Pickling
Proses pickling bertujuan
untuk menghilangkan karat yang melekat pada permukaan spesimen dengan
cara dicelupkan ke dalam larutan HCl (asam klorida) atau larutan H 2 SO 4
(asam sulfat) dengan konsentrasi 10% – 15% selama 15 – 20 menit.
(4) Rinsing II
Proses
rinsing II bertujuan untuk membersihkan larutan HCl atau H2SO4 yang
menempel pada spesimen saat proses pickling dengan menggunakan air
bersih pada temperatur kamar.
(5) Fluxing
Proses fluxing merupakan
proses pelapisan awal dengan menggunakan Zinc Amonium Cloride (ZAC)
dengan konsentrasi 20% – 30% selama 5 – 8 menit. Proses fluxing
dilakukan dengan tujuan:
(a) Sebagai lapisan dasar untuk memperkuat lapisan seng pada saat dilakukan proses pelapisan.
(b) Sebagai katalisator reaksi terjadinya pelapisan Fe-Zn.
(c) Untuk menghindari terjadinya proses oksidasi sebelum proses galvanizing dilakukan.
Proses
fluxing berlangsung pada temperatur 60oC – 80oC, hal ini dimaksudkan
agar perpindahan panas pada spesimen berlangsung secara perlahan dan
bertahap sehingga dapat menghindari terjadinya deformasi
plastis yang dapat mengganggu proses pelekatan seng pada benda kerja saat proses galvanizing berlangsung.
(6) Drying
Proses
drying merupakan proses pengeringan dan pemanasan awal dengan
menggunakan gas panas yang suhunya kurang lebih 150oC, tujuannya untuk
menghilangkan cairan yang mungkin terdapat pada permukaan spesimen yang
dapat menyebabkan terjadinya ledakan uap saat proses galvanizing
berlangsung.
2. Tahap pencelupan (galvanizing)
Spesimen
yang telah mengalami tahap persiapan (pre treatment) dan telah bersih
dari segala pengotor kemudian langkah berikutnya yaitu dilakukan proses
pencelupan (galvanizing). Selama proses galvanizing berlangsung, cairan
seng akan melapisi baja dengan membentuk lapisan baja seng kemudian
barulah terbentuk lapisan yang sepenuhnya berupa unsur seng pada
permukaan terluar baja, larutan yang digunakan minimal adalah 98 % murni
unsur seng. Tahap pencelupan dilakukan selama kurang lebih 1,5 menit
pada suhu 440oC – 460oC. Ketebalan lapisan seng pada pelapisan dengan
metode Hot Dip Galvanizing dipengaruhi oleh kondisi permukaan, lamanya
pencelupan dantemperatur pencelupan.
3. Tahap pendinginan dan tahap akhir
a. Tahap pendinginan (quenching)
Tahap
pendinginan dilakukan dengan mencelupkan spesimen ke dalam larutan
sodium cromate dengan konsentrasi 0,015% pada suhu kamar ataupun dengan
menggunakan air. Proses ini bertujuan untuk
mencegah terjadinya white rust.
b. Tahap akhir (finishing)
Bagian
akhir dari proses pelapisan berupa menghaluskan permukaan yang runcing
yang disebabkan oleh cairan seng yang hendak menetes namun telah
mengering terlebih dahulu.
Kegunaan elektroplating ada empat tujuan utama yaitu
penampilan, perlindungan, sifat khusus, sifat mekanis. Keempat kegunaan
ini kadang sulit dipisahkan satu sama lain, umumnya untuk satu proses
elektroplating memiliki dua atau lebih dari keempat fungsi tersebut.
|
copper grounding rod |
1. Dekoratif. Banyak logam tidak menarik untuk
dilihat, karena memiliki sifat mudah teroksidasi, berminyak, atau
berkarat. Contohnya seperti besi, yang merupakan logam paling murah yang
tersedia banyak di pasaran Lapisarf tipis krotft akan mempercantik
penampilan sekaligus menambah nilai jual dari seng. Krom dapat di-plating dengan proses 'bright plating dan terlihat mengkilat (bila dilakukan dengan benar dapat bertahan hingga bertahun-tahun). 01eh sebab ini maka krom plating menjadi plating paling banyak digunakan selama ini untuk tujuan dekoratif. Namun karena krom plating sendiri
sangat tipis (untuk membuat lapisan kromium dengan ketebalan tertentu
sangat sulit, terutama karena kesulitan dalam pengukuran ketebalan) maka
digunakan kombinasi tembaga-nikel atau nikel saja sebagai undercoat (lapisan bawah) kromium, sehingga hasil plating dapat bertahan lebih lama. Logam lain yang digunakan untuk dekoratif plating antara lain emas, perak, tembaga, perunggu, kuningan, dan rhodium.
|
nickel cable gland |
2. Protektif. Fungsi plating untuk lapisan pelindung seringkali dihubungkan dengan fungsi plating untuk
dekoratif. Kombinasi tembaga nikel- kromium yang digunakan untuk bumper
mobil, contohnya, mempunyai dua fungsi, yaitu melindungi dari karat dan
mempercantik penampilan mobil. Khusus untuk fungsi proteksi, seng
adalah logam yang paling ekonomis dan efektif yang paling banyak
digunakan. Walaupun seng dapat dikilapkan, namun tidak akan bertahan
lama, akibatnya seng jarang digunakan untuk fungsi dekoratif. Kadmium
lebih mahal dari seng, namun memiliki sifat jauh lebih unggul daripada
seng, kadmium lebih tahan korosi terutama
bila digunakan pada lingkungan yang lembab atau di laut. Tin (timah)
berfungsi untuk melindungi besi terutama pada kaleng makanan.
Sebenarnya kombinasi fungsi timah dan besi adalah saling melengkapi,
dimana besi menguatkan sifat timah yang mudah penyok, dan timah
melindungi besi dari karat, sekaligus melindungi makanan dari besi.
Kaleng makanan merupakan penerapan proses elektroplating dalam jumlah
besar yang paling banyak digunakan oleh industri.
3. Sifat khusus. Ada
beberapa benda yang diperlukan untuk suatu tujuan tetapi logam
pembuatnya tidak memiliki sifat yang sesuai dan menunjang fungsinya,
sehingga perlu dilakukan plating pada logam dasar tersebut untuk memberinya sifat yang sesuai dengan kebutuhan. Beberapa contohnya antara lain:
- Timah dilapiskan pada kaki komponen elektronik untuk
mempermudah solder melekat padanya. Kaki komponen terbuat dari tembaga,
namun tembaga saja tidak cukup cepat dilekati timah
- sambung, diperlukan tahanan yang sangat kecil pada kontak. Logam emas di
solder karena sangat sulit menjaga tembaga dari lapisan film yang
ditimbulkannya akibat interaksi dengan lingkungan. Lapisan minyak ini
akan empersulit pelekatan timah solder pada kaki komponen.
- Untuk fungsi reflektor (pada senter, atau lampu otomotif), logam
dilapisi dengan logam perak atau rhodium yang memiliki daya refleksi
tinggi.
- Untuk fungsi relay dan switch yang bekerja dengan kontak putusan palladium dilapiskan pada kontak untuk memperkuat fisik kontak dan memperkecil tahanan kontak.
4. Sifat mekanik.
Kategori ini dapat digolongkan pada pemberian sifat khusus pada logam
dasar. Kategori ini dipisah dengan pertimbangan bahwa untuk penggunaan
mekanik, sebuah logam perlu dilapisi lebih tebal dibanding dengan tiga
kategori sebelumnya, seringkali hingga orde milimeter ( tiga kategori
sebelumnya hanya hingga orde mikrometer ). Umumnya sifat flsik yang
diinginkan dalam kategori ini adalah kekuatan dan ketahanan. Terkadang plating digunakan untuk merekonstruksi ulang
bentuk dari logam yang telah rusak baik akibat penggunaan maupun salah produksi. Kromium
dengan ketebalan jauh di atas ketebalan untuk fungsi dekoratif,
digunakan untuk melapisi laras senapan, membentuk gilingan yang
digunakan dalam mesin pembuat kertas, silinder mesin diesel, dan banyak
benda-benda lain yang membutuhkan kekerasan bahan. Klaker untuk roda
pintu besi harmonika, roda kendaraan, atau mencairkan tip-ex semuanya
terendam dalam cairan, yang mana mudah terjadi korosi, sehingga dilapisi
dengan kromium untuk meningkatkan daya tahan korosi.
|
tinned busbar |